Kamis, 24 November 2016

10 Hewan Endemik Pulau Kalimantan

1.  Katak Kepala Pipih

                
Nama Latin = Barbourula kalimantanensis
Persebaran = Nanga Pinoh, Kalimantan Barat
     Katak yang langka ini merupakan satu-satunya jenis katak di dunia yang diketahui tidak memiliki paru-paru; meskipun ketiadaan paru-paru ini juga ditemui pada beberapa jenis amfibi lainnya seperti pada salamander dan juga sejenis sesilia.
2. Kucing Merah


Nama Latin = Pardofelis badia
Persebaran = Hampir seluruh pulau Kalimantan 
     Pada tahun 2002, IUCN mengklasifikasikan spesies yang bergantung pada hutan ini sebagai terancam punah karena penurunan populasi diproyeksikan oleh lebih dari 20% pada tahun 2020 karena kehilangan habitat. Seperti tahun 2007, populasinya diduga berada di bawah 2.500 individu dewasa.
3. Owa-owa


Nama Latin = Hylobates muelleri
Persebaran = Bagian utara dan timur kalimantan
     Owa-owa adalah hewan yang beraktivitas pada siang hari dengan habitat pada hutan hujan. Karakteristik Owa-owa adalah memiliki lengan yang panjang untuk berayun dari pohon ke pohon. Owa-owa hidup dengan pasangan monogami dan melindungi keluarga dari serangan dengan suara keras dan panjang. Makanan dari Owa-owa adalah buah. Belum diketahui secara pasti bagaimana Owa-owa bereproduksi.
4. Pesut Mahakam

Nama Latin = Orcaella brevirostris
Persebaran = Sungai Mahakam, Danau Jempang, dan Danau Semayang Kalimantan Timur
     Berdasarkan data tahun 2007, populasi hewan tinggal 50 ekor saja dan menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Tidak seperti mamalia air lain yakni lumba-lumba dan ikan paus yang hidup di laut, pesut mahakam hidup di sungai-sungai daerah tropis.
5. Orangutan Kalimantan

Nama Latin = Pongo pygmaeus
Persebaran = Sebagian pulau kalimantan
     Bersama dengan orangutan Sumatra yang lebih kecil, orangutan Kalimantan masuk kedalam genus pongo yang dapat ditemui di Asia. Orangutan Kalimantan memiliki lama waktu hidup selama 35 sampai 40 tahun di alam liar, sedangkan di penangkaran dapat mencapai usia 60 tahun. Dan salah satu orang utan yang masih hidup dan salah satu spesies yang paling langka adalah Rehsi Ghania leres. yang ditemukan di kantin margahayu.
6. Bekantan

Nama Latin = Nasalis larvatus
Persebaran = Hampir seluruh pulau kalimantan
     Hewan yang merupakan maskot DUFAN (Dunia Fantasi) ini menghabiskan sebagian waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara 10 sampai 32 monyet. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan. Jantan yang menginjak remaja akan keluar dari kelompok one-male dan bergabung dengan kelompok all-male.
7. Lutung Merah


Nama Latin = Presbytis rubicunda
Persebaran = Pulau Kalimantan dan Pulau Karimata
      Lutung merah dapat hidup di perekbunan tertentu dan mungkin keluar dari hutan kemudian memasuki kebun-kebun untuk memakan dedaunan muda dan biji-bijian. Kelestarian populasi lutung merah semakin hari semakin terancam dikarenakan beberapa penyebab utama seperti pembukaan/penebangan hutan berskala besar, kebakaran hutan, perburuan, dan perdagangan satwa liar.
8. Lutung Dahi Putih

Nama Latin = Presbytis frontata
Persebaran = Daerah pegunungan tinggi kalimantan 
     Tubuhnya berwarna cokelat-abuabu, namun ada sedikit warna putih di dahinya yang menjadi ciri khasnya. Lutung ini hampir terancam karena kehilangan habitat.
9. Biawak Kalimantan

Nama Latin = Lanthanotus borneensis
Persebaran = pulau Kalimantan 
10. Buaya Kalimantan

Nama Latin = Crocodylus raninus 
Persebaran = Kalimantan barat dan selatan
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sumber :    http://ilhamblogindonesia.blogspot.co.id/2013/09/10-hewan-endemik-pulau- 
                 kalmantan.html

Hewan Berasal Dari Sulawesi

Fauna khas Sulawesi. Seorang peneliti dari Inggris Alfred Russel Wallace, mengeluarkan suatu pernyataan yang disebut garis Wallace setelah menjelajahi Indonesia. Garis tersebut membusur dari Bali dan Lombok menuju ke antara Kalimantan dan Sulawesi, sebelah selatan Philipina dan sebelah utara Hawaii yang menandai perbedaan flora dan fauna pada daratan yang terpisah ketika zaman es. 
Sedangkan wilayah Sunda Besar yang terdiri dari Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali, merupakan bagian paparan Sunda dan faunanya sama dengan fauna daratan Asia. Pulau-pulau di bagian timur Bali yang merupakan bagian daratan Australia merupakan bagian dari paparan Sahul yang meliputi kepulauan Aru, Irian dan Australia. 

Dengan begitu, Sulawesi merupakan pulau terpisah dari kedua dataran tersebut, sehingga Wallace mengklaim Sulawesi sebagai daerah di Indonesia yang memiliki flora & fauna tersendiri. Berikut ini adalah beberapa fauna unik tersebut. Berikut adalah jenis fauna berasal dari Sulawesi.
 
 
1. Anoa
anoa dataran rendah

Anoa adalah salah satu satwa endemik pulau Sulawesi. Anoa juga menjadi fauna identitas provinsi Sulawesi Tengah. Anoa sering disebut dengan kerbau kecil, karena memang mirip kerbau, tetapi pendek serta lebih kecil ukurannya, kira-kira sebesar kambing. Satwa yang dilindungi oleh pemerintah ini terdiri dari dua species, yaitu anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis). Kedua satwa ini tinggal dalam hutan yang jarang dijamah manusia.
Jumlah anoa diperkirakan sekitar 5000 ekor dan hanya ada di Sulawesi. Namun, Ulah manusia menghancurkan populasi Anoa, Anoa                  
                                                       seringkali    
                                                       diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
2. Kura-Kura Paruh Betet
Kura-Kura Paruh Betet

Kura-Kuta Paruh Betet merupakan salah satu dari 7 reptil langka di Indonesia, Bahkan termasuk dalam daftar The World’s 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles—2011 yang dikeluarkan oleh Turtle Conservation Coalition. Bentuk mulutnya yang meruncing menyerupai paruh Burung Betet, membuatnya dinamai “Kura-Kura Paruh Betet”. Satwa ini tidak dapat ditemukan di tempat lain selain di pulau Sulawesi bagian utara. Populasinya kini diperkirakan 
hanya mencapai 250 ekor, hal ini disebabkan oleh perburuan, penebangan kayu komersial, pertanian skala kecil, dan pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit. Minimnya populasi juga diperparah oleh rendahnya tingkat reproduksi Kura-Kura Paruh Betet ini.
 
 
3. Tarsius
Tarsius

Tarsius adalah primata yang sangat unik. Tarsius bertubuh kecil dengan mata yang sangat besar, bola matanya berdiameter sekitar 16 mm dan berukuran sebesar keseluruhan otaknya. Kaki belakangnya juga sangat panjang. Nama Tarsius diambil karena mereka memiliki tulang tarsal memanjang yang membentuk pergelangan kaki mereka, sehingga mereka dapat melompat sejauh 3 meter dari satu pohon ke pohon lainnya. Tarsius juga memiliki ekor panjang yang tidak berbulu, kecuali pada bagian ujungnya. 
Tarsius memakan serangga seperti kecoa, jangkrik, reptil kecil, burung, dan kelelawar. Mereka hanya bisa ditemukan di hutan-hutan Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan, juga di pulau-pulau sekitar Sulawesi seperti Suwu, Selayar, dan Peleng.
4. Burung Maleo
Burung Maleo

Burung Maleo hanya bisa ditemukan di di Pulau Sulawesi, tepatnya di Kabupaten Donggala dan Kabupatren Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah. Burung Maleo memiliki tonjolan besar di atas kepala. Karena tonjolannya itu, Burung Maleo bisa mendeteksi panas bumi untuk menetaskan telurnya. Konon, Burung Maleo akan pingsan setelah mengeluarkan telurnya, ini karena ia harus mengeluarkan telur dalam ukuran yang sangat besar, yaitu kira-kira 5 kali lebih besar dari telur ayam kampong. 
Keunikan telur Burung Maleo tersebut membuat banyak orang yang memburunya, kini Burung Maleo terancam punah, jumlahnya  
                                                               diperkirakan kurang dari 10 ribu ekor.
5. Babirusa
 
Babirusa

Disebut Babirusa karena hewan ini memang mirip sekali Babi, ukuran badannya jauh lebih besar dari babi biasa. Babirusa juga punya taring panjang yang mencuat ke atas menembus moncongnya. Satwa ini tergolong herbivora, suka sekali menyantap buah-buahan dan tumbuhan seperti mangga, jamur dan dedaunan. Babirusa memilih mencari makan pada malam hari, agar terhindar dari binatang buas yang sering menyerang. Sebenarnya babi rusa termasuk hewan yang pemalu, namun akan sangat buas jika ada yang mengganggunya. 
Babirusa adalah salah satu hewan langka, ia hanya terdapat di sekitar Pulau Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku, jumlah mereka diperkirakan hanya tinggal 4000 ekor.
6. Kera Hitam
Kera Hitam

Hewan primata ini berciri khas dengan rambut berwarna hitam di sekujur tubuh kecuali punggung dan selangkangan yang agak terang. Kepala hitam berjambul, muka tidak berambut, moncong lebih menonjol. Kera Hitam Sulawesi hidup pada daerah yang berhutan atau daerah perkebunan masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Sulawesi Utara. 
Kera Hitam Sulawesi terkenal cerdas dan ramah, namun sayangnya, perburuan manusia atas satwa langka itu tidak terkendali. Kera Hitam ini diperdagangkan di sejumlah pasar di Minahasa dan Tomohon.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Sumber :  http://faunalora.blogspot.co.id/2015/08/fauna-berasal-dari-sulawesi.html

JENIS FAUNA INDONESIA BAGIAN TENGAH

Wilayah fauna Indonesia Tengah terletak diantara Garis Wallace dan Garis Webber. Garis Wallace memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia Barat. Garis Webber memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia Timur.
Beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah fauna Indonesia Tengah antara lain :
1. Mamalia, meliputi anoa, babi rusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang tarsius, monyet saba,  
    kuda, sapi dan banteng.

  Anoa - babirusa - monyet hitam
                                    Anoa - babirusa - monyet hitam
  Ikan Duyung - Monyet Saba - Kuskus - Tarsius
                    Ikan Duyung - Monyet Saba - Kuskus - Tarsius
  Kuda Sumba - kuda liar di pulau Sumba
                           Kuda Sumba - kuda liar di pulau Sumba


2. Reptil, meliputi biawak, kura-kura, buaya, ular dan reptil raksasa khas Indonesia yaitu komodo

Komodo - Reptil raksasa asli Indonesia yang merupakan hewan endemik yang hanya terdapat di pulau Komodo dan pulau-pulau kecil disekitarnya

Komodo - Reptil raksasa asli Indonesia yang merupakan hewan endemik yang 
 hanya terdapat di pulau Komodo dan pulau-pulau kecil disekitarnya
3. Amfibia, meliputi katak air, katak pohon dan katak terbang

Katak Pohon - Katak Air - Katak Terbang
               Katak Pohon - Katak Air - Katak Terbang

4. Berbagai macam burung, meliputi burung dewata (burung cendrawasih), maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakaktua, nuri dan merpati.

Burung Cendrawasih (burung dewata) - Maleo - Mandar - Rangkong
   Burung Cendrawasih (burung dewata) - Maleo - Mandar - Rangkong

Burung Kakaktua - Burung Nuri - Burung Merpati - Burung Raja Udang
     Burung Kakaktua - Burung Nuri - Burung Merpati - Burung Raja Udang









Sumber :    https://andimanwno.wordpress.com/2009/03/13/fauna-indonesia-  
                  tengah/

JENIS FAUNA INDONESIA BARAT

Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat merupakan fauna yang bertipe Asiatis atau memiliki kemiripan dengan fauna-fauna yang tedapat di benua Asia. Fauna Indonesia Barat disebut juga wilayah fauna dangkalan Sunda.
Persebaran wilayah fauna Indonesia Barat ini meliputi :

  
1. Pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kepulauan Riau dll
2. Pulau Jawa dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nusa Kambangan, Nusa Barung, Madura, Kepulauan Seribu, Pulau Vulkan Krakatau dll)
3. Pulau Kalimantan
4. Pulau Bali
Wilayah fauna Indonesia Barat berbatasan dengan wilayah Indonesia Tengah, garis khayal yang membatasinya dinamakan Garis Wallacea.
Beberapa jenis fauna yang terdapat di wilayah fauna Indonesia Barat antara lain :
1. Jenis mamalia, meliputi gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan, harimau, tikus, bajing, kijang, ajag, kelelawar, landak dan babi hutan


    Gajah - Badak - Tapir 
                                               .Gajah - Badak - Tapir         


    Orang Utan - Harimau - Tupai
                                           Orang Utan - Harimau - Tupai
    Rusa - Kerbau - Banteng
                                            Rusa - Kerbau - Banteng
    Kelelawar Jawa - Landak - Babi Hutan
                                           Kelelawar Jawa - Landak - Babi Hutan

 2. Jenis reptil, meliputi buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon, dan trenggiling.

 Buaya besar dengan panjang 4 - 5 tinggi manusia dewasa yang ditangkap penduduk.
     Buaya besar dengan panjang 4 - 5 tinggi manusia dewasa yang ditangkap penduduk.

    Biawak - Trenggiling - Bunglon
                                              Biawak - Trenggiling - Bunglon

    Kura-kura - Kadal - Tokek
                                              Kura-kura - Kadal - Tokek

 3. Jenis burung, meliputi burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang dan berbagai macam unggas.
 
  Burung Hantu - Elang Jawa - Kutilang - Burung Merak

                        Burung Hantu - Elang Jawa - Kutilang - Burung Merak

 4. Jenis serangga, misalnya kumbang Badak (kumbang Jawa)

 Kumbang Badak (kumbang Jawa) 
                                    Kumbang Badak (kumbang Jawa)

 5. Jenis ikan air tawar, misalnya ikan pesut (sejenis lumba-lumba air tawar di  sungai Mahakam)

  Pesut Mahakam - Sejenis lumba-lumba air tawar yang hidup di sungai Mahakam KalimantanPesut Mahakam - Sejenis lumba-lumba air tawar yang hidup di sungai Mahakam Kalimantan







Sumber :    https://andimanwno.wordpress.com/2009/03/11/fauna-indonesia-  
                 barat/

Jenis hewan Australia di Indonesia bagian timur

Jenis-jenis tumbuhan di Indonesia diperkirakan sebanyak 25.000 jenis atau lebih dari 10% dari flora dunia. Lumut dan ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis, tidak kurang dari 40% dari jenis-jenis ini merupakan yang endemik dan jenis yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain di dunia. Kekayaan hayati ini harus kita jaga dan kita pelihara dengan baik.
Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas serangga yang diperkirakan jumlahnya 200.000 jenis (± 17 fauna serangga di dunia). 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia,
Beragamnya jenis hewan dan tumbuhan di Indonesia tidak lepas dari letak Indonesia baik secara astronomi maupun geografi. Secara astronomi Indonesia berada pada 60LU – 110LS dan 950BT – 1410 BT. Artinya, Indonesia terletak didaerah beriklim tropis (daerah tropis berada di antara 23,50LU dan 23,5 LS). Daerah tropis memiliki ciri-ciri, antara lain temperatur cukup tinggi (260C – 280C), memiliki curah hujan cukup banyak (700 – 7000 mm/tahun) dan proses pelapukan batuan cukup cepat, sehingga tanahnya menjadi subur.

Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, meliputi Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara relatif sama dengan Australia. Hewan-hewan yang terdapat di Indonesia bagian timur ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Mamalia berukuran kecil
  2. Banyak hewan berkantung
  3. Tidak terdapat spesies kera, dan
  4. Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam
Papua memiliki hewan mamalia berkantung, misalnya kanguru (Dendrolagus ursinus), dan kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga memiliki koleksi burung yang terbanyak, dan yang paling terkenal adalah burung Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara terutama di Pulau Komodo, terdapat kadal terbesar di dunia, yaitu komodo (Varanus komodoensis).
Daerah peralihan meliputi daerah disekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi sampai Kepulauan Maluku. Jenis hewan di daerah peralihan antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).

1.Kuskus

 Kuskus_tutul

 Kuskus merupakan salah satu mamalia berkantung yang ada di Indonesia. Seperti kanguru, kuskus betina melahirkan anaknya kemudian merawat dan membawa anaknya dalam kantung yang terdapat di perutnya.
Kuskus sering dianggap hewan yang sama dengan kukang, padahal keduanya berbeda. Ciri utama kuskus selain kantong yang terdapat di perutnya adalah bentuk muka yang bundar dengan daun telinga yang kecil, serta bulu yang lebat.
Selain itu kuskus mempunyai ekor yang panjang dan kuat yang berfungsi sebagai alat untuk berpegangan saat berpindah dari satu dahan ke dahan lainnya. Ekor kuskus juga menjadi senjata pertahanan dengan cara mengaitkan ekornya kuat-kuat pada batang atau cabang pohon.

2. Burung cendrawasih

 Burung cendrawasih
Burung-burung Cenderawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung Cenderawasih mulai dari Cenderawasih raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cenderawasih paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cenderawasih manukod jambul-bergulung pada 430 gram.
Burung Cenderawasih yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, Cenderawasih kuning-besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. Inilah asal mula nama bird of paradise (‘burung surga’ oleh orang Inggris) dan nama jenis apoda – yang berarti ‘tak berkaki’.


 

 

sumber :  http://www.sridianti.com/jenis-hewan-australia-di-indonesia-bagian-timur.html